Rabu, 26 Februari 2014

Jenis-Jenis Mesin Bubut


Ditinjau dari  daya penggerak dan ukurannya, mesin bubut dikelompokkan sebagai berikut.

1. Mesin Bubut Ringan
Mesin bubut ringan adalah mesin bubut dengan daya dan ukuran serta bobot yang ringan. Mesin ini biasanya diletakkan diatas meja atau bangku, sehingga disebut mesin bubut lantai.


2. Mesin Bubut Sedang
Mesin bubut sedang adalah mesin bubut yang mempunyai daya dan kapasitas serta ukuran sedang. Mesin ini digunakan untuk memperbaiki peralatan-peralatan teknik yang mempunyai ukuran yang sedang. Mesin bubut sedang terdiri atas mesin bubut Bantu dan mesin bubut lantai. Pada mesin bubut sedang dimungkinkan untuk membubut produk yang mempunyai benda kerja dengan bentuk yang lebih bervariasi.


3. Mesin Bubut Standar
Konstruksi mesin bubut standar mempunyai ukuran lebih besar dan peralatan yang lebih lengkap. Mesin ini digunakan untuk membuat produk atau memperbaiki peralatan-peralatan teknik dengan tingkat kekasaran yang standar. Ditinjau dari transmisi dan daya penggerak sumbu utamanya, terdiri atas

a. Mesin Bubut Standar dengan Transmisi Roda Sabuk
Mesin bubut yang hubungan antara putaran dari motor penggerak ke sumbu utamanya menggunakan sabuk(belt).


b. Mesin Bubut Standar dengan Transmisi Roda Rantai
Mesin bubut standar yang hubungan puatran motor penggerak ke poros utamanya menggunakan transmisi rantai dan roda rantai.


c. Mesin Bubut Standar dengan Transmisi Roda Gigi
Mesin bubut standar yang hubungan putaran dari motor penggerak kesumbu utamanya diatur dengan roda gigi yang terpasang pada roda gigi transmisi.


4. Mesin Bubut Khusus
Mesin bubut khusus adalah mesin bubut yang digunakan untuk membuat atau memperbaiki alat-alat teknik yang tidak dapat dikerjakan pada mesin bubut standar. Mesin bubut khusus terdiri atas:

a. Mesin Bubut Beralas Panjang
Mesin bubut beralas panjang biasa digunakan untuk mengerjakan poros-poros atau benda kerja yang berukuran panjang. Misalnya: poros-poros kapal laut, poros-poros untuk peralatan alat-alat pada pekerjaan tambang, dan semacamnya.


b. Mesin Bubut Carrousel
Mesin bubut carrousel adalah mesin bubut yang sumbu utamanya vertikal dan cekam berbentuk meja putar. Benda kerja diletakkan diatas meja putar dan pahat dapat digerakan ke arah vertikal maupun kearah melintang. Mesin bubut carrousel dgunakan untuk membubut benda-benda kerja yang mempunyai diameter besar dengan ukuran antara 1 m sampai dengan 2 m.


Sedangkan untuk mesin bubut carrousel yang berukuran kecil dpat membubut benda kerja yang mempunyai ukuran antara 300 mm sampai dengan 400mm. Mesin bubut carrousel mempunyai keungulan dibandingkan dengan mesin bubut horizontal biasa. Beberapa kelebihan mesin bubut carrousel dibandingkan degan mesin bubut horizontal biasa, antara lain:

  • Mesin bubut carrousel tidak memerlukan tempat yang luas dibandingkan dengan mesin bubut biasa karena arahnya vertical (keatas).
  • Mesin bubut carrousel dapat menahan beban lebih besar.
  • Pengencangan pada mesin bubut carrousel jauh lebih ringan dibandingkan dengan mesin bubut horizontal. Hal ini dikarenakan benda kerja ditempatkan diatas meja putar.
  • Benda kerja pada mesin bubut carrousel dilayani dengan menggunakan cran. Benda-benda kerja yang dapat dikerjakan pada mesin carrousel antara lain: rumah-rumah blower, rumah turbin dan semacamnya.

a). Mesin Bubut Revolver
Mesin bubut revolver disebut juga mesin bubut turret. Pada mesin bubut revolver terdapat pemegang pahat yang banyak, dengan kedudukan dan macam pahat yang berbeda dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.


b). Mesin Poros Engkol
Mesin bubut poros engkol adalah mesin bubut yang digunakan untuk memperbaiki atau membuat benda kerja yang eksentrik, misalnya: poros eksentrik atau poros engkol.


c). Mesin Bubut Copy
Mesin bubut copy adalah mesin bubut yang membentuk benda kerja dengan menggunakan contoh (maket). Pengoperasiannya dilakukan dengan cara mengcopy dari maket yang telah dibuat sebelumnya.

alat potong( pahat potong)

Pahat Bubut HSS (High Speed Steel)


Dalam Bahasa Indonesia High Speed Steel memiliki arti Baja Kecepatan Tinggi dan menurut
Pahat HSS ini lebih sering digunakan pada pengerjaan yang menggunakan kecepatan tinggi dan bukan hanya pada pengerjaan besi namun juga pada pengerjaan kayi
1.  Pahat kasar kanan lurus
2.  Pahat kasar kiri lurus
3.  Pahat bubut muka bertekuk
4.  Pahat bubut siku
5.  Pahat alur sudut
6.  Pahat alur sudut
7.  Pahat poles
8.  Pahat rata kanan bertekuk
9.  Pahat rata kiri bertekuk
10.  Pahat alur
11.  Pahat ulir segitiga
12.  Pahat pemotong
13.  Pahat bentuk radius
14.  Pahat dalam tembus
15.  Pahat bubut dalam bertingkat
16.  Pahat alur dalam
17.  Pahat alur dalam
18.  Pahat ulir dalam
Pahat Bubut Carbide


  kekerasan pahat carbide lebih tinggi daripada HSS sehingga penggunaannyapun untuk membubut benda-benda yang tidak bisa dibubut dengan pahat HSS. Dan berikut macam bentuknya
Alat Potong lainnya yang terkadang digunakan
Senter drill, digunakan untuk membuat titik pusat lubang pada benda kerja 
Mata bor,  digunakan  untuk membuat atau memperluas lubang  pada benda kerja 
Countersank,  digunakan  untuk membut lubang sebagai dudukan ujung senter putar

BAGIAN-BAGIAN MESIN BUBUT

1. Head stock (Kepala tetap)
Merupakan komponen yang berfungsi sebagai tempat transmisi roda gigi yang meneruskan putaran motor listrik menjadi putaran spindle. Bagian ini terletak disebelah kiri mesin bubut yang memutarkan benda kerja.

Gambar Head stock (Kepala Tetap)

H7 : Ulir penuntun (leadscrew)

Ekor tatap (tailstock) terpasang di bagian dalam pemandu gerak yang ada pada bed dan dapat meluncur di sepanjang guideways pada posisi tertentu yang disesuaikan dengan panjang benda kerja. Ekor tetap berfungsi untuk menumpu benda kerja yang panjang
Gambar Ekor Tetap (Tailstock) Pada Mesin Bubut
a) spindel
c) hand wheel
b) sleeve  atau quil
d) set screw
e) base
f) clamping piece
g) clamping lever
3. Meja  (bed)
Meja atau bed digunakan untuk :
a. Tempat dudukan eretan (carriage)
b. Tempat dudukan kepala lepas (tail stock)
c. Tempat dudukan penyangga diam (steady rest)
Meja yang bentuknya memanjang ini merupakan tempat tumpuan gaya pemakanan pahat pada saat membubut. Permukaannya lancar dan halus sehingga melancarkan gerakan eretan maupun kepala lepas atau penyangga yang dipasang diatasnya. Bentuk meja ini bermacam-macam, ada yang datar dan juga ada yang salah satu atau kedua sisinya mempunyai ketinggian. 
Gambar Meja  (bed) pada Mesin Bubut
4. Eretan (carriage)
Berfungsi menghantarkan pahat kebenda kerja. Terdiri atas :
a. Eretan memanjang
Eretan memanjang adalah eretan yang kedudukannya pada meja mesin dan dapat bergerak ke kiri dan ke kanan.
b. Eretan melintang
Eretan melintang terletak diatas eretan memanjang dan melintang terhadap meja. Gunanya eretan melintang adalah untuk memberi tebal pemakanan pahat.
c. Eretan atas
Eretan atas terletak diatas eretan  melintang dan diikat oleh dua buah baut. Pada eretan ini terpasang kedudukan pahat atau tool post.
Gambar Eretan (carriage) pada Mesin Bubut
5. Poros Pembawa
Merupakan bagian dari alat bantu mesin bubut yang berfungsi untuk membawa pahat yang terpasang pada tool post yang berada pada carriage agar mendekati benda kerja yang pembawa terpasang pada eretan pada head stock. Poros pembawa terdiri dari dua macam :
a. Feed Rod
Berfungsi untuk membawa eretan mendekati benda kerja yang terpasang pada cekam sehingga terjadi proses pembubutan. Feed Rod  berputar karena adanya daya putaran yang dihasilkan oleh motor listrik. Biasanya digunakan untuk pembubutan selain pembubutan ulir.
b. Lead Screw
Sama dengan feed rod tapi merupakan suatu ulir. Biasanya digunakan untuk pembubutan dalam poses pembubutan ulir
Gambar Poros Pembawa Pada Mesin Bubut

jenis pembubutan

Jenis Jenis Pembubutan 
  • Pembubutan tepi (facing) 
  • Pembubutan silindris (turning) 
  • Pembubutan alur (grooving) 
  • Pembubutan tirus (chempering)   
  • Adapun caranya sebagai berikut : 
  • Dengan memutar compound rest 
  • Dengan menggeser sumbu tail stock 
  • Dengan menggunakan taper attachment. 
  • Pembubutan ulir (threading)
  • Drilling
  • Boring
  • Kartel (knurling) 
  • Reaming
Jenis-Jenis Mesin Bubut
  • Mesin bubut ringan
dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan. Bentuk peralatannya kecil dan sederhana. Dipergunakan untuk mengerjakan benda-benda kerja yang berukuran kecil. Mesin ini terbagi atas mesin bubut bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut yang besar dan berat.
  • Mesin bubut sedang (medium lathe)
Konstruksi mesin ini lebih cermat dan dilengkapi dengan penggabungan peralatan khusus. Oleh karena itu mesin ini digunakan untuk pekerjaan yang lebih banyak variasinya dan lebih teliti. Fungsi utama adalah untuk menghasilkan atau memperbaiki perkakas secara produksi.
  • Mesin bubut standar (Standard Lathe)
daya kudanya lebih besar daripada yang dikerjakan mesin bubut ringan dan mesin ini merupakan standar dalam pembuatan mesin-mesin bubut pada umumnya.
  • Mesin bubut meja panjang (Long Bed Lathe)
Mesin ini termasuk mesin bubut industri yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan panjang dan besar, bahan roda gigi dan lainnya.
PROSES MEMBUBUT
Membubut Permukaan
Membubut permukaan hendaklah diperhatikan beberapa hal berikut ini.
  1. Jangan terlalu panjang keluar benda kerja terikat pada cekam.
  2. Pahat harus setinggi senter.
  3. Gerakan pahat maju mulai dari sumbu benda kerja dengan putaran benda kerja searah jarum jam atau gerakan pahat maju menuju sumbu benda kerja dengan putaran benda kerja berlawanan arah jarum jam (putaran mesin harus berlawanan dengan arah mata sayat alat potong).


Membubut Lurus
Pekerjaan membubut lurus untuk jenis pekerjaan yang panjangnya relatif pendek, dapat dilakukan dengan pencekaman langsung (Gambar 59).

Pekerjaan membubut lurus yang dituntut hasil kesepusatan yang presisi, maka pembubutannya harus dilakukan di antara dua senter (Gambar 60).
Pekerjaan membubut lurus seperti ditunjukkan pada Gambar 57, untuk benda yang panjang dan berdiameter kecil maka harus diperhatikan beberapa hal berikut ini.
  1. Benda kerja didukung dengan dua buah senter.
  2. Gunakan penyangga, plat pembawa, dan pembawa bila benda kerjanya panjang.
  3. Pahat harus setinggi senter.
  4. Pilih besarnya kecepatan putaran menggunakan rumus atau menggunakan tabel.
  5. Setel posisi pahat menyentuh benda kerja dan seti dial ukur pada eretan melintang menunjuk posisi 0.
  6. Setel posisi pahat pada batas ujung maksimum awal langkah pada dial eretan memanjang posisi 0.
  7. Pengukuran sebaiknya menggunakan alat ukur mesin itu sendiri.
  8. Gunakan pahat yang mempunyai sudut potong yang tepat.
  9. Jalankan mesin dan perhatikan besarnya pemakanan serta hasil penyayatannya.
Membubut Tirus (Konis)
Membubut tirus serupa dengan membubut lurus hanya bedanya gerakan pahat disetel mengikuti sudut tirus yang dikehendaki pada eretan atas, atau penggeseran kepala lepas atau dengan alat bantu taper attachment (perlengkapan tirus). Jenis pahatnya pun serupa yang digunakan dalam membubut lurus. Penyetelan peralatan eretan atas, atau penggeseran kepala lepas atau dengan
alat bantu taper attachment pada saat membubut tirus tergantung pada susut ketirusan benda kerja yang akan dikerjakan.
Pembubutan tirus dapat dilakukan dengan beberapa cara di antaranya sebagai berikut.
1. Dengan Penggeseran Eretan Atas
Pembubutan tirus dengan penggeseran eretan atas, dapat dilakukan dengan mengatur/menggeser eretan atas sesuai besaran derajat yang dikehendaki. Dalam hal ini pergeseran eretan atas dari posisi sejajar dengan senter mesin digeser/diputar sebesar sudut yang dikehendaki.
Pembubutan tirus dengan cara ini hanya terbatas pada panjang titik tertentu (relatif pendek), sebab tergantung pada besar kecilnya eretan atas yang dapat digeserkan. Kelebihan pembubutan tirus dengan cara ini dapat melakukan pembuatan tirus dalam dan luar, juga bentuk-bentuk tirus yang besar, sedangkan kekurangannya adalah tidak dapat dikerjakan secara otomatis, jadi selalu dilakukan dengan tangan. Gambar 62 menunjukkan besarnya cara pembubutan tirus dengan menggeser eretan atas.
Berdasarkan gambar di atas pembubutan tirus dengan penggeseran eretan dapat dihitung dengan rumus:
Di mana:          D = diameter besar ketirusan
d = diameter kecil ketirusan
l = panjang ketirusan
α = sudut pergeseran eretan atas
Contoh: Dalam pembubutan tirus diketahui, D = 50 mm; d = 34 mm, panjang ketirusan l = 60 mm. Jadi, penggeseran eretan atasnya adalah:
Jadi, eretan harus digeser sebesar α = 7°37′
2. Dengan Pengeseran Kepala Lepas
Pembubutan tirus dengan penggeseran eretan atas (Gambar 62), hanya dapat dilakukan untuk pembubutan bagian tirus luar saja dan kelebihannya dapat melakukan pembubutan tirus yang